BNN Sarankan ASEAN Tingkatkan Kerjasama Tanggulangi Narkoba

10-07-2012 / B.K.S.A.P.

 Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Mere menyarankan segenap jajaran eksekutif dan legislatif negara-negara ASEAN untuk meningkatkan kerjasama penanggulangan peredaran narkotika yang semakin mengancam kawasan Asia Tenggara.

 "Masalah narkotika ini sudah menjadi persoalan global yang melanda semua wilayah maupun negara di seluruh dunia," ujar Gories Mere saat menjadi pembicara dalam pertemuan komite eksekutif parlemen ASEAN (AIPA) di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, untuk mewujudkan kawasan ASEAN yang bebas narkotika pada tahun 2015 dibutuhkan jalinan kerjasama dan koordinasi yang intensif diantara jajaran eksekutif, legislatif maupun masyarakat secara umum di seluruh negara kawasan Asia Tenggara.

Terkait kondisi mutakhir kasus narkotika di Indonesia, Gories Mere menuturkan bahwa berdasarkan hasil survei BNN dengan pusat penelitian kesehatan UI tingkat prevalensi mencapai 2,2 persen dari populasi penduduk Indonesia yang berusia antara 10-60 tahun. Jumlah korban penyalahgunaan narkotika di Indonesia itu mencapai 3,8 juta orang dengan jenis narkoba terbanyak adalah ganja dan diikuti oleh methamphetamine, ecstasy dan heroin.

 Salah satu upaya signifikan untuk memerangi peredaran narkoba itu diantaranya operasi BNN bersama Polda Aceh pda November 2011 yang berhasil memberangus ladang ganja seluas 155,8 hektar dan menghancurkan sebanyak 222 ton daun ganja.

Operasi besar lainnya yang juga berhasil menangkap sindikat narkotika dengan barang bukti berjumlah besar, menurut Gories, penangkapan satu kontainer yang memuat sebanyak 1.412.476 butir ecstasy seberat 380.996,9 kg. Dari operasi penangkapan hasil kerjasama BNN, TNI, Polri dan Dirjen Bea Cukai itu, sebanyak delapan anggota sindikat narkotika internasional berhasil diamankan.

 "Selanjutnya pada 8 Juni 2012, sebanyak 1.411.711 butir ecstasy telah dihancurkan dalam incinerator BNN di Lido, Jabar," ujarnya seraya menambahkan bahwa sisanya ecstasy lainnya digunakan sebagai barang bukti dalam persidangan serta untuk bahan pendidikan dan pelatihan tentang narkotika.

Selain itu, satu operasi Polri yang dilakukan pada 5 Juni 2012 juga berhasil menyita sebanyak 173 kg narkotika jenis methamphetamine yang disembunyikan dalam 376 bungkus caustic soda. "Berdasarkan analisa intelijen, narkotika itu diselundupkan melalui jalur laut dan dikamuflasekan sebagai caustic soda yang diimpor dari India," ujar Gories.

 Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa angka statistik dalam 5 tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan kasus penyalahgunaan narkotika dari 5.456 kasus pada 2007 melonjak menjadi 9.270 kasus di tahun 2011, atau terjadi peningkatan 21,37 persen setiap tahun.

Sementara untuk pengedar maupun bandar yang berhasil ditahan pihak berwajib, juga terjadi peningkatan yakni dari sebanyak 8.651 tersangka pada 2007 melonjak jadi 15.791 tersangka pada 2011, atau terjadi peningkatan setiap tahun sebesar 16,68 persen.

Sementara terkait visi kawasan ASEAN bebas narkotika 2015 yang diadopsi dalam pertemuan tingkat menteri ASEAN untuk memberantas kriminalitas lintas batas, Gories menuturkan bahwa setidaknya ada tiga upaya yang harus dilakukan, yakni mengeliminasi penanaman ganja, memberantas pabrik yang memproduksi dan peredaran narkotika berikut kejahatan yang menyertainya serta menekan angka prevalensi penyalah gunaan obat-obatan terlarang. (Tim Parle)

BERITA TERKAIT
Perkokoh Komitmen Dukung Palestina, Mardani Temui Organisasi Kemanusiaan Peduli Palestina
04-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI semakin memperkuat dukungan terhadap perjuangan Palestina dengan merangkul berbagai...
Guatemala Tertarik Bergabung dalam Grup Kerja Sama Bilateral Indonesia
03-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Guatemala untuk Indonesia, Maynor Jacobo...
BKSAP Perkuat Kolaborasi Kemanusiaan untuk Palestina
31-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar pertemuan kedua dengan organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga kemanusiaan...
BKSAP Ajak Media Perkuat Diplomasi untuk Perlindungan PMI
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengajak media untuk berperan aktif dalam menyebarluaskan berbagai upaya...